Wellcome To Kg. Paris Kinabatangan Sabah Malaysia. Hope Enjoy Your Stay Here, "Sabah Land Below The Wind"

Selasa, 9 Jun 2009

indoncelaka.blogspot.com

Indoncelaka.blogspot.com


Sebagai manusia biasa kita memang tidak lari dari membuat kesilapan. Tapi perbuatan blog indocelaka jelas mengandungi unsur provokasi dan melampaui batas yang tidak sepatutnya, kita sebagai bloger lakukan.

Apapun perkara sudah terjadi ibarat pepatah; terlajak perahu boleh undur, terlajak mulut badan binasa. Saya amat berharap agar pihak berkuasa boleh mencari pelakunya agar boleh dipertanggungjawab diatas perbuatannya.

Sebagai pelayar laman web saya tidak pernah terjumpa perkara yang amat memalukan seperti ini di mana-mana. Kadang-kadang saya terfikir apakah rumpun melayu itu berdarah panas hingga perkara yang boleh diselesaikan secara damai harus dibawa kelaman web dengan penuh cacian sehingga memalukan bangsa sendiri.

Malang sungguh rumpun melayu kenapa harus terbahagi dua, satu di Indonesia dan satu lagi di Malaysia. Tetapi ketentuan Illahi kita harus redha, mungkin ada hikmah disebalik perpisahan ini. Walau di mana kita berada rumpun melayu tetap satu rumpun. Ibarat air dicencang takkan putus; ibarat cubit paha kanan, paha kiri juga terasa.

Terpulang dari rumpun melayu itu sendiri, ingin merendahkan bangsa sendiri atau memertabatkan rumpun melayu di mata dunia. Pilihan ditangan kita sebagai bangsa melayu. Mungkin orang lain boleh memberi nasihat, tapi yang boleh merobah sikap adalah diri kita sendiri.

Tapi sejarah ada mengatakan rumpun melayu bangsanya sopan-santun berakhlak tinggi. Pandai musyawarah, segala selisih faham dibawa berunding bersama tanpa sengketa. Apakah zaman yang semakin maju telah merobah segalanya, saya berharap tidak. Kita sebagai generasi sekarang harus memelihara “rumpun melayu bangsa yang bersopan-santun” agar tidak pupus, agar dapat diwarisi oleh anakcucu kita kelak.

Sehubungan itu amat berharaplah saya agar bloger dari Indonesia dan Malaysia tidak lagi melemparkan cacian yang boleh merendahkan martabat rumpun melayu. Tapi saya yakin ada pihak ketiga yang akan mengambil kesempatan dari kekeruhan ini. Justru itu, kita sebagai satu rumpun bangsa melayu sama-sama menangani secara bijaksana.

Akhir sekali terimalah pantun dariku, sama-sama kita hayati maknanya agar boleh dibuat pedoman. Sebenarnya pantun ini ku khaskan untuk ulasanku ini tetapi terlanjur dipost 3 hari yang lalu.


Mana bangsa nak maju,
Sesama sendiri tikam belakang;
Lihat blog indoncelaka tu,
Dia buat kita tanggung.

Dua negara satu perasaan,
Dua jiwa satu tubuh;
Dua bangsa satu rumpun,
Ibarat gigi dengan lidah.





“ Blogging Untuk Kesatuan Dan Silaturrahim Sesama Bloger “



Wassallam



Mukkadimah:

Penulis berasal dari Kg. Sg. Kerawai, Teluk Anson, Perak.
Kini menetap di Kg Paris, Kota Kinabatangan, Sabah.
Maaf rencananya tidak berapa teratur kerana baru belajar.

6 comments:

Tanpa Nama berkata...

Sebagai warga negara indonesia saya sangat tersinggung dengan kelakuan negara anda yang seenaknya saja mengakui dan mengklaim akan beberapa kekayaan budaya negara kami. Serta sikap Tentara laut negara anda yang melanggar batas kedaulatan negara kami di Ambalat.
Memang negara kami belum seperti negara anda, bung.. masih banyak kekurang disana sini pada negara kami, tapi ingat, negara indonesia adalah negara yang warga negaranya memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, yang akan marah apabila Harga diri bangsanya di Injak-injak oleh bangsa anda.
Yang akan membela negaranya sampai titik darah penghabisan walau hanya dengan sebilah bambu runcing, karena Kemerdekaan bangsa kami bukan hasil dari pemberian (seperti negara anda) , melainkan diraih dari hasil perjuangan dengan darah dan keringat.

Mr_Paan berkata...

bro...sgt2 stuju..
tapi...takkanlah kita nak berdiam diri sahaja?
melihat karenah serumpun di seberang menghina jijik tanah air kita..
menyumpah laknat tanah tumpah darah pahlawan melayu kita..

"taming sari memang milik mereka, dirampas Hang Tuah sang perkasa berbekal si jawa demam"

sampai bila nak sudah..
takkan nak tunggu yakjud dan makjud menyanjung dajjal?
matahari dari barat, pahala taubat sudah tak diterima...astagfirullah.

macam mana nak selesai?

bejo berkata...

kok seperti itu ya....
aku manusia biasa, blogging just for fun to me. Jadi aku gak mikir sampai ke situ, thx ya jalin blooger all the world.
just Keep trading and blogging

Renungan Senja berkata...

Terima kasih atas kunjungannya ke blog saya.

Pendapat saya mungkin berbeda dengan orang lain. Bagi saya dalam kondisi, dan situasi apapun, saya hanya memiliki keinginan untuk menjadikan blog ini sebagai bahan renungan bagi diri saya sendiri agar saya dapat menjadi orang yang lebih baik, lebih bermanfaat bagi kehidupan.

Persoalan yang ada memang rumit, namun menyelesaikan dengan cara-cara dami, kepala dingin, pikiran bersih, jiwa yang lapang adalah jauh lebih mulai dibandingkan dengan penuh amarah, dan angkara murka.

Bagi kita saling membenci itu amatlah mudah, tetapi menjalin silaturahmi jauh lebih sulit.

chempluk berkata...

melayu emang ras yang santun,penuh tata krama,,semoga melayu sekarang bisa terjalin dengan damai

bdakmlayu17 berkata...

betul tu...xkan nak diam ja....lawan ar balik!!